2024-03-22
Sakelar isolasi dan pemutus arus merupakan peralatan penting dalam sistem tenaga listrik, namun keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Berikut penjelasan detail perbedaan, pencegahan, dan metode antara sakelar isolasi dan pemutus arus:
1[UNK] Fungsi dan tujuan
Saklar Isolasi:
Terutama digunakan untuk mengisolasi sirkuit, sehingga bagian tertentu dari sirkuit dapat diperbaiki atau diganti dengan aman tanpa mengganggu pasokan listrik ke seluruh sirkuit.
Tidak memiliki alat pemadam busur api, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengalirkan arus.
Biasanya, terdapat titik putus yang terlihat jelas dalam keadaan terputus, sehingga personel pemeliharaan dapat melihat dengan jelas bagian mana yang terputus.
Pemutus arus:
Terutama digunakan untuk melindungi sirkuit, ketika arus dalam sirkuit melebihi nilai yang telah ditentukan, pemutus sirkuit akan secara otomatis memutus sirkuit untuk mencegah kesalahan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau korsleting.
Ia memiliki alat pemadam busur api yang dapat membawa dan memutus arus.
Selain proteksi beban berlebih dan korsleting, pemutus arus modern juga dapat menyediakan berbagai fungsi proteksi lainnya.
2[UNK] Metode operasi dan tindakan pencegahan
Saklar Isolasi:
Biasanya diperlukan pengoperasian manual, dan titik pemutusan yang jelas harus dipastikan selama proses pengoperasian.
Saat melakukan operasi peralihan, status sakelar harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa sakelar berada dalam keadaan terputus.
Karena tidak adanya alat pemadam busur api, sakelar isolasi dapat menimbulkan busur api selama proses pembukaan dan penutupan, jadi kewaspadaan ekstra harus dilakukan selama pengoperasian.
Pemutus arus:
Biasanya dioperasikan dengan alat listrik, dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Sebelum beralih, periksa apakah arus dan tegangan pada rangkaian normal.
Selama pengoperasian pemutus arus, mungkin timbul busur listrik, sehingga perlu dipastikan bahwa alat pemadam busur listrik pemutus arus dalam keadaan utuh dan efektif.
3[UNK] Pemeliharaan dan pemeliharaan
Saklar Isolasi:
Diperlukan pemeriksaan rutin terhadap kinerja mekanis dan kelistrikan sakelar.
Pastikan mekanisme pengoperasian sakelar normal dan bebas dari kemacetan.
Bagian kontak harus dibersihkan dan diperiksa secara teratur untuk memastikan kontak yang baik.
Pemutus arus:
Kinerja mekanik dan kelistrikan pemutus sirkuit harus diperiksa secara teratur untuk memastikan pengoperasian normal.
Periksa dan rawat perangkat pemadam busur api secara teratur untuk memastikannya dapat beroperasi secara normal bila diperlukan.
Pembersihan dan inspeksi rutin juga diperlukan untuk bagian kontak.
4、 Penggunaan dan Tip
Saklar Isolasi:
Saat melakukan pemeliharaan rangkaian, sakelar isolasi harus diputuskan terlebih dahulu untuk memastikan rangkaian dalam keadaan aman.
Saat berpindah, hal itu harus dilakukan secara perlahan untuk menghindari timbulnya busur yang berlebihan.
Pemutus arus:
Dalam kondisi kerja normal, pemutus arus harus tetap tertutup.
Ketika terjadi gangguan beban lebih atau korsleting, pemutus arus akan memutus rangkaian secara otomatis. Pada saat ini, kesalahan harus diperiksa dan dihilangkan dengan hati-hati, dan kemudian pemutus sirkuit harus diatur ulang secara manual. Jika pemutus arus tidak dapat ditutup karena kegagalan fungsi, maka harus diganti tepat waktu.
Untuk pemutus arus yang memerlukan pengoperasian manual, mekanisme pengoperasiannya harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan berfungsi dengan baik sebelum melanjutkan pengoperasian. Selama pengoperasian, pegangan pengoperasian harus didorong perlahan untuk menghindari tenaga berlebihan yang menyebabkan pembentukan busur.
Singkatnya, peran sakelar isolasi dan pemutus arus sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Penggunaan dan pemeliharaan yang benar dari kedua jenis peralatan ini adalah kunci untuk memastikan pengoperasian sistem tenaga listrik yang aman dan stabil. Selama penggunaan, prosedur pengoperasian dan tindakan pencegahan yang relevan harus diikuti dengan ketat untuk menghindari kecelakaan keselamatan.